benar, kalau sesuai prosedur itu enak. tapi sayangnya kita ini suka cari shortcut berharap mencapai hasil yang lebih penak. alasanya biar gak ribet, menghemat waktu dll. padahal kalau shortcut itu meleset bisa menambah masalah baru, keribetan dan keruwetan. opo kui. wkwk
hari ini, ada salah satu konsumen kami yang beli produk mengajukan komplen. entah kronologisnya bagaimana, CS saya yang tahu. intinya, setelah di cek ke aplikasi menunjukan bahwa barang sudah "delivered", tapi anehnya sang pemesan belum menerima barang. lha terus siapa ini yang menerima barang? wkwkwk
CS pun lapor kesaya, minta tolong untuk protes ke kantor pusat kurir nya. saya pun telp ke sana. si mbak nya bilang intinya, sudah di terima, tapi kok yang menerima Y4n1 (bukan nama sebenarnya) padahalkan itu beda sama nama konsumen saya. wkwkwk.
saya lapor balik ke CS, penerimanya nama nya y4n1, coba suruh cek siapa tahu keluarga/tetangga. haha, CS membalas, bahwa katanya tidak ada yang namanya y4n1. puosiiiiiing sist, wkwk.
dan Alhamdullilah, setelah beberapa menit, CS kembali menghubungi saya melalui pesan chat
"uwis ketemu digowo tanggane sing kerjo neng ***** jebule" (sudah ketemu dibawa tetangganya yang kerja di ***** ternyata)
sayapun cuma membalas "Wkwkwk"
Ahahahaha, ternyata tetangga nya itu kerja di perusahaan kurir yang kita pakai. Mungkin niatnya baik, dicangking alias dibawakan, toh kan tetangga, maybe biar tak terlalu lama menendap dikantor menunggu pak kurir mengantarkan. namun, alhasil apa? Konsumen, CS dan saya pun sempat bersitegang WKWKWKWKWK. so, next, biar sesuai prosedur aja yah bunda, nunggu pak kurir aja, ndak usah di cangking. biar semua tenang, ahahaha.
hari ini, ada salah satu konsumen kami yang beli produk mengajukan komplen. entah kronologisnya bagaimana, CS saya yang tahu. intinya, setelah di cek ke aplikasi menunjukan bahwa barang sudah "delivered", tapi anehnya sang pemesan belum menerima barang. lha terus siapa ini yang menerima barang? wkwkwk
CS pun lapor kesaya, minta tolong untuk protes ke kantor pusat kurir nya. saya pun telp ke sana. si mbak nya bilang intinya, sudah di terima, tapi kok yang menerima Y4n1 (bukan nama sebenarnya) padahalkan itu beda sama nama konsumen saya. wkwkwk.
saya lapor balik ke CS, penerimanya nama nya y4n1, coba suruh cek siapa tahu keluarga/tetangga. haha, CS membalas, bahwa katanya tidak ada yang namanya y4n1. puosiiiiiing sist, wkwk.
dan Alhamdullilah, setelah beberapa menit, CS kembali menghubungi saya melalui pesan chat
"uwis ketemu digowo tanggane sing kerjo neng ***** jebule" (sudah ketemu dibawa tetangganya yang kerja di ***** ternyata)
sayapun cuma membalas "Wkwkwk"
Ahahahaha, ternyata tetangga nya itu kerja di perusahaan kurir yang kita pakai. Mungkin niatnya baik, dicangking alias dibawakan, toh kan tetangga, maybe biar tak terlalu lama menendap dikantor menunggu pak kurir mengantarkan. namun, alhasil apa? Konsumen, CS dan saya pun sempat bersitegang WKWKWKWKWK. so, next, biar sesuai prosedur aja yah bunda, nunggu pak kurir aja, ndak usah di cangking. biar semua tenang, ahahaha.
Komentar